REPUBLIKA. CO. ID, JAKARTA — Seekor harimau sumatera ( panthera tigris sumatrae ) terlihat terjerat di kawasan hutan Kecamatan Terbangun, Kabupaten Gayo Lues, Aceh. Harimau tersebut terperangkap dalam jeratan berbentuk kumparan.
“Harimau tersebut jenis kelamin betina, sempurna antara dua hingga tiga tahun dengan bobot berkisar 45 maka 50 kilogram. Harimau berhasil diselamatkan tim BKSDA bekerja sama dengan mitra dan kepolisian, ” sekapur Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh Agus Arianto di Banda Aceh, Senin.
Agus menyebutkan, pihaknya menyambut laporan dari petugas Resor Pengelola Hutan (RPH) Tongra, Terangun, Gayo Lues, Sabtu (17/10) petang. Sejak laporan tersebut, tim BKSDA beserta mitra di antaranya Forum Konservasi Leuser (FKL), Taman Nasional Bukit Leuser (TNGL), WCS, bersama RPH Tongra, dan kepolisian mengecek ke lokasi.
“Tim meniti kawasan hutan di mana harimau tersebut terkena jerat sejak Minggu (18/10) pagi. Pada hari tersebut juga, tim menemukan harimau terjerat tersebut, ” kata Agus.
Lokasi harimau terjerat tersebut di luar kawasan lindung, menyelundup dalam areal penggunaan lain (APL) yang berdekatan dengan perkebunan bangsa. Setelah melakukan berbagai upaya, tim berhasil menyelamatkan harimau betina muda tersebut.
Jeratan tidak melukai tubuh harimau. Satwa dilindungi tersebut hanya mengalami memar.
“Saat ini, harimau tersebut medium dalam pemulihan di lokasi. Jikalau kondisinya pulih, ia akan dilepasliarkan ke kawasan hutan. Pemulihan diperkirakan memakan waktu dua hingga 3 hari, ” katanya.
Agus mengapresiasi masyarakat Terangun, Gayo Lues, yang telah melaporkan adanya insiden harimau terjerat. Laporan ini sebagai bentuk partisipasi masyarakat pada penyelamatan satwa dilindungi.
“Kami juga mengimbau masyarakat memelihara kelestarian satwa liar dengan tak memasang jerat, perangkap, racun, maupun pagar beraliran listrik, maupun menangkapnya, ” kata Agus.